Jumat, 12 Agustus 2011

Pengertian ARSIP

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, arsip adalah simpanan surat-surat penting. Berdasarkan pengertian ini, tidak semua surat dikatakan arsip. Surat dinyatakan sebagai arsip jika memenuhi persyaratan berikut ini:
• Surat tersebut harus masih mempunyai kepentingan bagi organisasi/lembaga baik untuk masa kini dan masa yang akan datang;
• Surat yang menyimpan kepentingan tersebut disimpan menurut sistem tertentu sehingga memudahkan temu balik bila diperlukan kembali.
Menurut Kamus Administrasi Perkantoran, arsip adalah kumpulan warkat yang disimpan secara teratur berencana karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat ditemukan kembali. Berdasar pengertian ini, warkat dapat disebut arsip apabila memenuhi 3 syarat, yaitu:
• Warkat memiliki kegunaan
• Warkat disimpan secara teratur dan berencana, dan
• Warkat dapat mudah dan cepat ditemukan jika diperlukan kembali.

Dari dua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk dapat disebut sebagai arsip, maka surat atau warkat harus memenuhi persyaratan: memiliki nilai guna bagi organisasi/lembaga sehingga surat/warkat tersebut dikelola dengan teratur dan berencana menurut suatu sistem tertentu agar memudahkan penemuan kembali surat/warkat yang disimpan itu jika sewaktu-waktu dibutuhkan kembali nilai informasi yang ada di dalamnya oleh organisasi/lembaga.

Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.(UU No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan).

LOMBA BERCERITA BAGI SISWA SD/MI TINGKAT PROVISNI SULAWESI SELATAN

oleh Desy Selviana
A. Latar Belakang
Pembudayaan kegemaran membaca dilakukan melalui tiga jalur yaitu keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat (Undang-undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Pembudayaan kegemaran membaca ini lebih mudah ditanamkan pada anak sedini mungkin dan berlanjut secara terus menerus. Mewujudkan anak yang mempunyai kegemaran membaca, dapat ditumbuhkan di sekolah dengan mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya perpustakaan yang ada diperpustakaan sekolah.

Membaca merupakan unsure penting dalam pendidikan, baik bersifat formal maupun non formal yang terus tetap dijaga dan ditingkatkan. Sedangkan lomba bercerita merupakan salah satu kegiatan untuk mengembangkan kegemaran membaca di bagi siswa SD dan MI sekaligus untuk melestarikan budaya daerah, melalui cerita rakyat, akan menumbuhkan rasa kekaguman anak kepada khasanah kekayaah budaya bangsa.

Dalam rangka mengembangkan kegemaran membaca di bagi siwa SD/MI dan melestarikan budaya daerah serta bersatu dalam aneka ragam suku (Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja) di Sulawesi Selatan. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Selatan selaku pembina perpustakaan di tingkat provinsi menyelenggarakan lomba bercerita bagi siswa SD/MI tingkat Sulawesi Selatan, dengan tema “Menumbuhkan Kegemaran Membaca dan Kecintaan terhadap Budaya Lokal dalam upaya Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa”.

Hasil seleksi lomba bercerita tingkat Provinsi Sulawesi Selatan akan mengikuti lomba pada tingkat nasional di Perpustakaan R.I (Hari Ulang Tahun Perpustakaan R.I, Hari Kunjungan Perpustakaan, serta Bulan Gemar Membaca).
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut adalah :
1. Menumbuhkembangkan minat dan kegemaran membaca, melalui berbagai bacaan dan media untuk menanamkan cinta kebudayaan bangsa, persatuan dan kesatuan serta nasionalisme.
2. Menarik Minat Baca Anak tentang Buku-buku cerita budaya daerah lokal, sejarah dan pahlawan.
3. Menumbuhkan kecintaan akan budaya nasional (kearifan lokal).
4. Membiasakan melatih anak untuk hidup cerdas, memiliki mental kreatif dan berkompetensi

C. Penyelenggaraan kegiatan
a. Tempat dan Waktu
Pelaksanaan kegiatan lomba bercerita bagi siswa SD/MI diselenggarakan oleh BPAD Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 18 Juli 2011 di Hotel Dinasty, Makassar.
b. Peserta
Peserta lomba adalah siswa siswi SD/MI dari kab/kota sebanyak 15 (lima belas) orang menceritakan 1 judul cerita rakyat bermuatan lokal, sedangkan daerah yang tidak memiliki cerita rakyat diperbolehkan mengambil cerita rakyat dari daerah lain.
c. Panitia
Panitia dalam kegiatan ini melaksakan kegiatan mulai dari pengiriman surat baik via pos maupun melalui faxmail kepada Kepala Badan/Kantor Perpustakaan Umum Kab/Kota se Sulawesi Selatan, menyusun/mempersiapkan segala hal yang berkenaan dengan lomba, koordinasi dengan peserta dan tim juri, serta melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala BPAD Provinsi Sulawesi Selatan.
d. Tim Juri
Juri sebanyak 3 (tiga) orang, penilaian tim juri dengan teknik penilaian dari segi penampilan, cara bercerita/teknik bercerita, penguasaan materi, dan kemampuan/skill (pedoman lomba bercerita).
D. Hasil Kegiatan
Lomba bercerita bagi SD/MI tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang diikuti oleh 15 (lima belas) peserta dari Kabupaten/kota se Sulawesi Selatan, dengan hasil seleksi terdiri dari juara I, II, II, dan Harapan I dan II mendapatkan :
Juara I Rp. 3.500.000
Juara II Rp. 3.000.000
Juara III Rp. 2.500.000

Harapan I Rp. 1.500.000
Harapan II Rp. 1.000.000

Hasil dari proses penilaian yang diserahkan oleh Tim Juri kepada Panitia kegiatan adalah sebagai berikut :
Juara I Safira Devi Amorita dari Kota Makassar
Juara II Misma Kadir dari Kabupaten Enrekang
Juara III Try Mayasari Mariana dari Kabupaten Jeneponto
Harapan I Nurul Auliyah Faizal dari Kabupaten Palopo
Harapan II Putri Syalwa Mentari dari Kabupaten Maros

Selain mendapatkan hadiah tersebut di atas peserta lomba juga mendapatkan piala, sertifikat sebagai peserta, sertifikat sebagai pendamping peserta dan perlengkapan lainnya. Sedangkan peserta yang belum menang juga mendapatkan sertifikat sebagai peserta, serifikat sebagai pendamping peserta dan perlengkapan lainnya, sertifikat peserta dan sertifikat pendamping peserta diserahkan langsung oleh Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
E. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan Saran :
1. Peserta Lomba Bercerta bagi Siswa SD/MI yang ada di Kab/Kota se Sulawesi Selatan mempunyai potensi, hanya saja mereka masih perlu bimbingan dalam hal cara bercerita/teknik bercerita, penguasaan materi, dan kemampuan/skill.
2. Para pendukung peserta (pendamping, orang tua siswa, teman-teman, kerabat) turut memberikan dukungan (moril) dan performen (lagu, musik, gambar dll).